Kemenag Ungkap 7 Tantangan Penyelenggaraan Haji 2023

- Jumat, 17 Maret 2023 | 14:23 WIB
foto-masjidil-haram-dan-kabah-di-mekkah-arab-saudi_20170624_140643
foto-masjidil-haram-dan-kabah-di-mekkah-arab-saudi_20170624_140643

HAJIUMRAHNEWS.COM - Direktur Bina haji Ditjen Penyelenggaraan haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsyad Hidayat menyebut pada penyelenggaraan haji musim 1444 H/2023 M setidaknya ada tujuh tantangan yang harus dihadapi oleh petugas haji.

Arsyad mengingatkan, para petugas harus menyiapkan diri agar dapat memberikan layanan maksimal kepada para jamaah haji.

“Petugas harus siap!” ungkap Arsyad, Rabu (15/3/2023).

Menurut Arsyad, tantangan pertama, tahun ini kuota haji Indonesia kembali normal yakni sebanyak 221 ribu jemaah.

“Tentu ini menjadi tantangan tersendiri yang akan dihadapi dan saya yakin semua sudah punya jawaban apa yang harus dilakukan sebagai petugas,” ucapnya.

“Kuota normal tentu jamaahnya padat, baik di akomodasi, transportasi atau di tempat ibadah. Kompleksitas permasalahan akan terjadi dan menjadi tantangan utama para petugas sebagai pelayan tamu Allah,” sambungnya.

Kedua, tahun ini sudah tidak ada pembatasan usia jamaah haji. Sehingga, jamaah 65 tahun ke atas atau yang masuk kategori lansia juga bisa berangkat.

“Setidaknya ada 64 ribu jamaah lanjut usia (lansia) yang akan melaksanakan ibadah haji pada tahun ini,” jelasnya.

Ketiga, petugas harus mempertahankan Indeks Kepuasan Jamaah haji Indonesia (IKJHI). Tahun 2022, IKJH masuk kategori sangat tinggi dengan indeks untuk pertama kalinya mencapai angka 90. Ini menjadi tantangan untuk dapat dipertahankan.

“Mudah-mudahan segala keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu (2022) memberikan semangat dan spirit agar minimal bisa sama dengan tahun lalu. Atau bahkan bisa lebih,” ujar Arsad.

Tantangan keempat, jamaah sekarang sangat kritis. Mereka, memantau tingkah laku dan aktifitas sehari-hari para petugas haji.

“Jika petugas cuek atau tidak pernah memantau jemaah, maka ini akan jadi catatan tersendiri bagi jemaah,” terangnya.

Kelima, orang dengan mudah mengirim segala sesuatu dan menyebarkannya melalui media sosial. Menurutnya, jika petugas kurang perform dalam melaksanakan tugasnya, akan mudah tersebar melalui media teknologi atau media sosial.

Keenam, petugas harus melek teknologi, karena hampir semua layanan sudah menggunakan perangkat digital. Tahun ini, semua laporan menggunakan aplikasi.

“Laporan tahun ini harus digital, tahun kemarin 100 persen,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Nenden Pupu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Rekomendasi Hotel Mewah di Makkah

Selasa, 21 Maret 2023 | 11:39 WIB
X