HAJIUMRAHNEWS.COM - CEO sekaligus Founder Gaido Group, Muhammad Hasan Hasan Gaido menjadi salah satu narasumber (narsum) pada acara pelatihan Manajemen dan Manasik haji yang diselenggarakan oleh Ikatan Pembimbing haji dan Umrah Indonesia (IPHUIN) Bersertifikat.
Acara pelatihan yang dikhususkan bagi para pejabat tinggi di lingkungan Badan Pengelola Keuangan haji (BPKH) tersebut, berlangsung di Jakarta, 5-6 Februari 2022.
Hasan Gaido sendiri diberi mandat untuk menyampaikan materi tentang pentingnya pemanfaatan teknologi dengan Total Quality Management (TQM) and Total Quality Services (TQS) dalam pelatihan IPHUIN
Menurut Hasan Gaido, peran teknologi di masa pandemi semakin vital. Bahkan, teknologi telah menjadi faktor paling krusial untuk menunjang berbagai aktivitas manusia, termasuk juga aktivitas ibadah haji dan umrah.
"Tidak ada cara lain selain beradaptasi dengan teknologi dan bertransformasi ke ruang digitalisasi, karena itu adalah kunci keberhasilan yang paling utama dalam upaya menghadirkan manajemen serta pelayanan terbaik," kata Muhammad Hasan Gaido.
Contoh paling sederhana, lanjut Hasan Gaido, dalam melaksanakan umrah maupun haji di Arab Saudi, masyarakat dianjurkan untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi tawakkalna, sehingga pergerakan mereka terpantau.
"Berkat teknologi ini, testing, tracing dan tracking menjadi lebih mudah, sehingga proses identifikasi kasus transmisi Covid-19 lebih mudah. Tentu saja tujuan akhirnya adalah memberikan kenyamanan kepada peziarah untuk melaksanakan ibadah," papar Hasan Gaido, yang juga merupakan Presiden Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) tersebut.

Sementara itu, Ketua IPHUIN Bersertifikat, Ade Marfuddin mengatakan, bahwa pelatihan Manajemen dan Manasik haji bagi para pejabat BPKH ini dihadirkan dalam rangka menyegarkan wawasan, kompetensi, keterampiran dan integritas mereka sesuai dinamika problematika haji yang terus berkembang.
Menurut Ade, sumber daya manusia BPKH harus selalu meng-update perkembangan penyelenggaraan ibadah haji, seperti kebijakan dan sistem penyelenggaraannya, karena itu berkaitan dengan prosesi ibadah dan secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada dana yang harus dialokasikan.
"Bila BPKH tidak tahu perkembangan dan dinamika yang terjadi, maka bisa mengalami kesulitan dalam pengelolaan dan pengalokasian dana ibadah haji. Di sinilah pentingnya BPKH mengikuti upgrading untuk penguatan kompetensi manajemen proses perhajian dan konteks di dalamnya secara berkala," papar Ade.
Acara pelatihan ini sendiri dibuka langsung oleh Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu, dan disaksiskan oleh Direjen PHU yang diwakili oleh DR. H. Subhan Cholid, Direktur Pelayan haji Luar Negeri.
Pada pelatihan tersebut juga, IPHUIN menghadirkan sejumlah nara sumber yang kompeten dibidangnya, baik dari kalangan akademik, birokrasi dan praktisi, antara lain:
Subhan Cholid selaku Direktur Layanan haji Luar Negeri. Cepy Supriyatna, Mantan Sekdirjen PHU Kemenag. Khoirizi Dasir, Mantan Dirjen PHU Kemenag. Dr. H. Indo selaku Kapus haji Kesehatan haji, Kemnkes. Ahmad Kartono, Akademisi UIN Syahid Jakarta.
Artikel Terkait
Omicron Kian Merebak, Kemenhub Terbitkan Ketentuan Baru Naik Pesawat
IPHUIN Latih Pejabat Tinggi BPKH untuk Pahami Dinamika Problem Ibadah Haji
100 Peserta dari 10 Negara Ikuti Program AECEP yang Diinisiasi Studec Intersional