HAJIUMRAHNEWS.COM - Fenomena rendang babi yang tersaji di rumah makan padang Babiambo telah menjadi kontroversi dan perbincangan panas di jagat maya.
Banyak pihak, khususnya kaum muslim, menganggap menu rendang babi sebagai bentuk penghinaan terhadap Islam dan juga masyarakat minang.
Kontroversi seputar rendang babi pun kian memanas usai Gus Miftah membuat sebuah pernyataan terkait 'rendang punya agama'.
"Ngomong-ngomong sejak kapan ya rendang punya agama?" tanya Gus Miftah dalam sebuah vidio yang telah beredar luas di media sosial Twitter.
Ustad Adi Hidayat pun memberikan respon menohok atas pernyataan Gus Miftah tersebut. Menurutnya, pertanyaan yang dilontarkan Gus Miftah tidak berguna.
Bagi Ustad Adi Hidayat, pertanyaan tersebut identik dengan pertanyaan sejak kapan batik, calung dan angklung punya kewarganegawaan.
"Kalau batik diklaim sama Malaysia mau tidak? Jawabannya tidak. Orang Indonesia akan marah, karena batik itu budaya Indonesia. Batik, calung dan angklung sudah melekat sebagai budaya Indonesia," terang Ustad Adi Hidayat.
"Dalam kaidah ushul fiqih dikatakan kalau sesuatu sudah melekat, maka dia menjadi hukum. Kalau sudah jadi hukum maka sudah dikenal oleh masyarakat. Kalau berbeda dengan itu maka akan muncul sesuatu yang menyimpang," sambung Ustad Adi Hidayat.
Sama halnya dengan rendang yang merupakan produk masyarakat Minang. Kata Ustad Adi Hidayat, budaya di Minang memegang falsafah yang berbunyi adat bersanding syarah, syarah bersanding Kitabullah.
Artikel Terkait
Belajar dari Kisah Abdullah Bin Mubarak, Jangan Sedih Bila Belum Berkesempatan Menunaikan Ibadah Haji
Ulama Rusia Sebut Islam Indonesia Sebagai Role Model Masa Depan
Sudah 8.684 Jemaah Haji Jalani Perawatan Medis Selama di Tanah Suci
Kisah Ns. Sunarno, Tim EMT Haji Daker Madinah yang Sigap Bantu Jemaah Haji Atasi Masalah Kesehatan
Resmi, Mesir Cabut Semua Aturan Prokes Covid-19 Untuk Pendatang dari Luar Negeri