Serius Pertimbangkan Bandara Taif, Komisi VIII DPR Minta Kemenag Susun Simulasi Biaya Haji 30 Hari

HAJIUMRAHNEWS.COM - Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (Panja BPIH) Komisi VIII DPR RI menyatakan keseriusannya untuk mempertimbangkan Bandara Taif sebagai salah satu rute penerbangan haji 2023.

Penggunaan Bandara Taif diyakini dapat memangkas masa perjalanan ibadah haji, yang semula 40 hari menjadi 30 hari.

"Tujuan kami itu hanya satu, agar biaya haji ini bisa ditekan sehingga tidak memberatkan jemaah haji. Salah satunya adalah mengurangi masa perjalanan haji menjadi 30 hari," kata Ketua Panja BPIH Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, Kamis (26/1/2023) di Gedung DPR RI.

"Kalau ini bisa menjadi 30 hari maka luar biasa. Bolehlah nanti Pak Dirjen [PHU Kementerian Agama] membuat simulasi biaya haji 30 hari itu berapa," sambung Marwan.

Ia menyebut, bahwa Garuda Indonesia telah membangun komunikasi dengan pihak Arab Saudi untuk menggunakan Bandara Taif. Apabila komunikasi tersebut didukung oleh Kementerian Agama, Marwan yakin itu akan semakin kuat.

"Kalau memang tidak bisa kita realisasikan tahun ini, maka bisa jadi tahun depan rencana tersebut kita realisasikan," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Senada dengan itu, Bukhori Yusuf, Anggota Komisi VIII DPR RI menilai penggunaan Bandara Taif sangat mungkin direalisasikan untuk menekan biaya haji 2023.

"Saya sudah tanya ke Saudia Airlines, apa mungkin Saudi menambah lapangan penerbangan, dan mereka jawab mungkin. Jadi tinggal kita saja, serius apa tidak. Mereka nantang. Saya minta Pak Dirjen dan seluruh prangkatnya serius menanggapi hal ini," jelas Bukhori.

"Saudi sangat mudahlah menyediakan landasan terbang atau mendarat pesawat yang memadai dalam waktu enam bulan," sambung Bukhori.