HAJIUMRAHNEWS.COM – Korea Utara menembakan Rudal balistik antarbenua (ICBM) hanya beberapa jam sebelum para pemimpin Korea Selatan dan Jepang bertemu untuk membicarakan hal penting.
Pejabat kedua negara, Jepang dan Korea Selatan mengkonfirmasi peluncuran Rudal jarak jauh itu, pada Kamis (16/3/2023) dilansir Hajiumrahnews.com dari Saudigazette. Rudal tersebut terbang sekitar 1.000 km (620 mil) mendarat di perairan barat Jepang.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Rudal balistik itu ditembakan pada pukul 07:10 (22:10 GMT) dari Pyongyang di pantai timur Korea Utara. Itu adalah peluncuran Rudal keempat Pyongyang dalam seminggu dan terjadi ketika Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengadakan latihan angkatan laut bersama.
Kemudian, Rudal lain diluncurkan pada Kamis lalu, Sabtu dan Senin adalah Rudal balistik jarak pendek. Aktivitas Rudal Korea Utara kemungkinan besar akan menjadi agenda utama ketika Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida di Tokyo.
Sejak Senin, AS dan Korea Selatan juga telah melakukan latihan di sekitar semenanjung Korea – terbesar sekutu dalam kurun waktu lima tahun. Korea Utara telah berulang kali mengatakan, melihat latihan seperti itu sebagai provokasi.
Namun, kementerian pertahanan Jepang mengkonfirmasikan bahwa itu sebagai tipe ICBM dan mengatakan itu terbang lebih tinggi dari 6.000 km selama sekitar 70 menit. Lalu mendarat sekitar pukul 08:20 di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Menyusul peluncuran hari Kamis, Yoon memerintahkan militer negaranya untuk melanjutkan latihan bersama AS sesuai rencana. Korea Utara terakhir kali menembakkan ICBM kurang dari sebulan yang lalu, tindakan yang memicu pertemuan darurat PBB dan kecaman dari negara-negara G7.
ICBM mengkhawatirkan hal itu, karena jangkauannya yang jauh. Para ahli mengatakan, Rudal yang diluncurkan Korea Utara berpotensi mencapai daratan AS. Pyonyang juga diyakini telah mengembangkan ICBM yang dapat membawa hulu ledak.
Eskalasi agresi Korea Utara selama setahun terakhir adalah salah satu topik sentral yang akan dibahas pada pertemuan Tokyo pada hari Kamis. Banyak yang berharap pertemuan itu yang dipuji sebagai "tonggak" dalam pemulihan hubungan Korea Selatan dan Jepang akan menghasilkan hubungan keamanan dan kerja sama militer yang lebih erat antara kedua negara.
Kedua negara mengatakan, mereka akan mengadakan dewan keamanan nasional mereka setelah peluncuran Rudal hari Kamis.
Pada tahun 2022, Korea Utara meluncurkan lebih dari 90 Rudal - paling banyak yang pernah ditembakkan dalam satu tahun hingga saat ini - meskipun tunduk pada serangkaian sanksi dari PBB, AS, UE, dan negara- negara tetangganya.
Korea Utara menjadi lebih tegas dalam strategi nuklirnya di bawah Kim Jong-un, yang telah mengawasi sebagian besar pengembangan program senjatanya baru-baru ini, dan empat dari enam uji coba nuklir sejauh ini.
Artikel Terkait
Saudi Perpanjang Waktu Pengajuan Izin Rumah Sewa untuk Jemaah Haji
13 Hari Pemesanan Umrah Selama Ramadhan di Aplikasi Nusuk Sold Out
Menjelang Ramadhan, Perusahaan Inggris Ini Rilis Emas Batangan Berbentuk Ka’bah
Demi Lestarikan Tradisi dan Budaya, Arab Saudi Gelar Balap Unta di AlUla
Mau Tampil Keren di Akhir Pekan Tapi Tetap Syar’i? Ini Rekomendasinya!
Mengenal Metode Rukyatul Hilal yang Digunakan Kemenag untuk Tentukan Awal Ramadhan