HAJIUMRAHMEWS.COM -Bulan Ramadhan 2023 akan segera dimulai, meski belum ada penguman resmi dari pemerintah, namun Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi 1 Ramadhan 1444 Hijriah akan bertepatan pada 23 Maret 2023.
Tanggal 23 Maret sebagai 1 Ramadhan 1444 H sebelumnya, juga sudah disampaikan PP Muhammadiyah sebagai awal puasa tahun ini.
"Kalau melihat kemungkinannya awal puasanya bareng Insya Allah, karena secara hisab sudah memungkinkan untuk bisa dilihat. Kemungkinan Ramadhan bareng," kata Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif, Jumat 17 Maret 2023, seperti dikutip dari Antara.
Perkiraan tersebut berdasar penghitungan hisab posisi hilal, saat matahari terbenam pada 22 Maret 2023 sudah mencapai 7 derajat.
Baca Juga: BPJPH Buka Pendaftaran Sertifikasi Halal Serentak di 1.000 Titik, Ini Daftar Lengkap Lokasinya
Dengan posisi tersebut, telah memungkinkan untuk bisa dilihat dengan metode rukyat.
"Sudah hampir mencapai 7 derajat kalau tidak terhalang oleh awan seharusnya sudah bisa dilihat," kata dia.
Kendati demikian Masmin meminta masyarakat tetap menunggu hasil sidang isbat oleh Kemenag RI yang diawali dengan rukyatul hilal di seluruh titik observasi bulan di Indonesia.
"Standar operasional prosedur (SOP)nya tetap melalui rukyat sebelum sidang isbat," kata dia.
Posisi hilal diperkirakan antara 7-9 derajat," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag DIY Jauhar Mustofa menuturkan posisi hilal awal Ramadhan 2023 di seluruh Indonesia diperkirakan antara 7 derajat sampai 9 derajat.
Sedangkan sudut elongasi terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu, 29 Sya'ban 1444 H atau bertepatan 22 Maret 2023, kata dia, sebesar 8 derajat 32 menit sampai 10 derajat 8 menit dan jarak matahari dan bulan sekitar 3 derajat sehingga saat cuaca cerah hilal memungkinkan dilihat.
"Dengan kondisi cuaca yang baik Insya Allah jadi 'santapan empuk' para perukyat. Semoga cuaca bersahabat," ujar dia.
Menurut Jauhar, data tersebut telah memenuhi kriteria terbaru MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) untuk penetapan awal Ramadhan yakni ketinggian hilal minimal tiga derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
"Maka Muhammadiyah dan NU Insya Allah bareng untuk awal Ramadhan, karena kriterianya sudah terpenuhi semuanya baik Muhammadiyah maupun kriteria pemerintah. Nanti kemungkinan yang bisa melihat (hilal) banyak," kata dia.
Menurut Jauhar, Kanwil Kemenag DIY bakal menggelar rukyatul hilal atau pemantauan hilal secara terpusat di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu Parangtritis, Kabupaten Bantul pada Rabu 22 Maret 2023 sore.
Proses pengamatan hilal dilakukan dengan menggunakan dua teropong bintang milik POB, ditambah dengan sejumlah teropong milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan perguruan tinggi.
Dalam pengamatan tersebut, pihaknya turut mengundang akademisi, ormas, pengadilan agama, kantor Kemenag kabupaten/kota, dan MUI.
***
Artikel Terkait
Sari Ramada Arafah Patuhi Semua Regulasi Haji dari Pemerintah Indonesia dan Saudi
Teken MoU dengan Bursa Efek Indonesia, HIPKA Targetkan 10 Anggotanya Jadi IPO
Cek Ini 13 Bandara Embarkasi Haji di Indonesia, Termasuk Bandara Kertajati Resmi Digunakan Mulai Tahun Ini
Selama Ramadhan 2023, Jam Pelajaran Siswa SD-SMP di Kota Palembang Dikurangi