HAJIUMRAHNEWS.COM - Albania memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Iran, usai negara Eropa Tenggara tersebut mengetahui bahwa Iran melakukan serangan siber.
Tidak tanggung-tanggung, Albania juga mengultimatum diplomat Iran agar segara angkat kaki dari Tirana, dalam waktu 24 jam.
"Pemerintah telah memutuskan dengan segera untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran," kata Perdana Menteri Albania, Edi Rama seperti dilansir dari Sindonews.com, Jumat (9/9/2022).
"Tanggapan ekstrem ini sepenuhnya sebanding dengan gravitasi dan risiko serangan siber yang mengancam melumpuhkan layanan publik, menghapus sistem digital dan meretas catatan negara, mencuri komunikasi elektronik intranet pemerintah, dan menimbulkan kekacauan dan ketidakamanan di negara ini," sambung Edi Rama.
Ia menyakini, bahwa berdasarkan penyelidikan mendalam, Iran terbukti melakukan serangan siber terhadap Albania.
Iran sendiri tidak langsung memberikan respon atas pengumuman yang dibacakan oleh Rama.
Bukan hanya Albania, Amerika Serikat (AS) juga mengatakan pihaknya menyimpulkan setelah melakukan penyelidikan selama berminggu-minggu bahwa Iran berada di balik serangan siber 15 Juli lalu.
"Amerika Serikat akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan yang mengancam keamanan sekutu AS dan menjadi preseden yang meresahkan bagi dunia maya," kata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Gedung Putih mengatakan pemerintah AS telah berada di lapangan selama berminggu-minggu dengan mitra sektor swasta untuk menyelidiki dan membantu Albania pulih dari serangan yang menghancurkan data pemerintah dan mengganggu layanan publik.
“Kami telah menyimpulkan bahwa Pemerintah Iran melakukan serangan siber yang sembrono dan tidak bertanggung jawab ini dan bertanggung jawab atas operasi peretasan dan kebocoran berikutnya,” katanya.
Amerika Serikat menyebut serangan itu belum pernah terjadi sebelumnya karena mengatakan itu melanggar norma masa damai untuk tidak merusak infrastruktur penting yang diandalkan publik.
Kedua negara telah memiliki hubungan yang menegangkan sejak 2014, ketika Albania menerima sekitar 3.000 anggota kelompok oposisi yang diasingkan Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, juga dikenal dengan nama Farsi Mujahideen-e-Khalq, yang telah menetap di sebuah kamp di dekat Durres, pelabuhan utama negara itu.
Albania sebelumnya mengatakan telah menggagalkan sejumlah serangan yang direncanakan oleh agen-agen Teheran terhadap kelompok oposisi Iran.
Artikel Terkait
Menag Yaqut akan Undang Menteri Haji dan Umrah Saudi Bulan Depan, Ini yang Bakal Dibahas
Dibangun Tanpa Suntikan APBN, Bandara Milik Gudang Garam Ini Bakal Jadi Embarkasi Haji Umrah Jatim
RMB UIN Banten Tegaskan Pendirian Rumah Ibadah Hak Beragama, Jangan Ditolak Bila Syarat Terpenuhi
Festival Pendidikan Agama Islam Segera Digelar, Yuk Simak Cara Daftarnya
Luka Masa Lalu, Alasan Dibalik Penolakan Warga Cilegon atas Pendirian Gereja
Menparekraf Sandiaga Uno Optimis Kunjungan Wisman Capai 2,5 Juta Orang, Ini Alasannya