HAJIUMRAHNEWS.COM - Musibah gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur Jawa Barat, telah menewaskan sekitar 20 orang.
Saat ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memantau data pasca gempa yang juga mengakibatkan korban luka lebih dari 100 orang tersebut.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil analisis sementara, gempa diduga akibat adanya patahan.
"Sementara data kami mengarah dimungkinkan diduga di patahan Cimandiri atau bisa juga di Padalarang," kata Dwi saat jumpa pers, seperti dikutip Senin (21/11/2022).
Dwikorita menambahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika patahan yang terjadi terhadap gempa di Cianjur berpengaruh terhadap patahan lain. Namun, menurut dia hal itu perlu pendalaman para ahli lebih lanjut.
"Apakah ada pengaruhnya ke patahan lain harus ada pendalaman lebih lanjut," singkat dia.
Sebagai tindakan lanjutan, Dwikorita dan deputi BMKG mengaku akan segera meninjau langsung ke lokasi terdampak di Cianjur.
Hal itu dirasa perlu, tujuannya untuk melakukan verifikasi langsung selain update berkala secara otomatis.
"Kita terus analisis, kita terus koordinasi banyak pihak, kami mengirim ke lapangan Insya Allah saya dan pak deputi, tim kita sebar, ada tim yang melakukan pengukuran langsung melalui survei, lalu ada tim healing untuk menenangkan masyarakat, lalu juga ada tim yang berkomando dengan BNPB," Dwikorita menutup.
Artikel Terkait
India Jadi Satu-satunya Negara G20 yang Pertumbuhan Ekonominya Dobel Digit, Indonesia Peringkat 5
Indah! Ayat Alquran Menggema di Seremoni Pembukaan Piala Dunia 2022
Dihadiri Kepala Cabang se-Indonesia, Pertemuan Gaido Travel is Back 2022 Hasilkan 13 Poin
EMT IDI Beri Layanan Cek Kesehatan Gratis untuk Ratusan Orang di Acara Maulid Nabi
Gempa 5,6 Magnitudo di Kabupaten Cianjur, Terasa hingga Jabodetabek
Cristiano Ronaldo, Manusia Pertama di Muka Bumi yang Miliki Setengah Miliar Pengikut Instagram
Innalillahi! 20 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Cianjur