Utang Pemerintah Capai Rp7.733 Triliun, Kemenkeu Sebut Masih dalam Batas Aman

HAJIUMRAHNEWS.COM - Hingga akhir tahun 2022, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah mencapai Rp7.733,99 triliun.

Kemenkeu menyebut jumlah utang tersebut masih dalam batas aman, karena hanya sebesar 39,57 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal," tulis laporan APBN Kita-Kaleidoskop 2022, seperti dilansir dari belasting.id, Rabu (25/1/2023).

Adapun komposisi utang pemerintah adalahRp6.846,89 triliun dalam bentuk surat berharga negara (SBN) atau 88,53 persen. Lalu utang dalam bentuk pinjaman sejumlah Rp887,10 triliun atau 11,47 persen.

Kemenkeu memerinci nilai utang pemerintah dalam bentuk SBN domestik hingga akhir tahun lalu mencapai Rp5.452,36 triliun. SBN domestik terdiri dari surat utang negara (SUN) senilai Rp4.441,12 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) sejumlah Rp1.011,24 triliun.

Selanjutnya, SBN dalam bentuk valas atau mata uang asing hingga akhir tahun lalu mencapai Rp1.394,53 triliun. Angka tersebut terdiri dari SBN valas SUN sejumlah Rp1.064,37 triliun dan SBN valas SBSN sejumlah Rp330,16 triliun.

Sementara itu, nilai utang dalam bentuk pinjaman mencapai Rp887,10 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari pinjaman dalam negeri mencapai Rp19,67 triliun dan pinjaman luar negeri sejumlah Rp867,43 triliun.

"Berdasarkan jenisnya, utang pemerintah didominasi oleh instrumen SBN yang mencapai 88,53% dari seluruh komposisi utang akhir Desember 2022. Sementara berdasarkan mata uang, utang pemerintah didominasi oleh mata uang domestik (Rupiah), yaitu 70,75 persen," ulas Kemenkeu.