HAJIUMRAHNEWS.COM - Jepara merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang masyarakatnya terkenal piawai menghasilkan kerajinan monel dan ukiran tembaga terbesar di Indonesia.
Bahkan, para pengrajin monel yang berada di Desa Kriyaan, pernah menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi Sentra Kerajinan Monel hingga tembus ke pasar internasional.
Namun sayang, pada masa pandemi, jumlah penjualan kerajinan monel menurun drastis. Akibatnya, jumlah pengrajin monel juga ikut gulung tikar dan berpindah ke usaha lain.
Atas dasar inilah, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Centre for Strategic Entrepreneurial Leadership Universitas Indonesia (CSEL UI) hadir. Dua lembaga tersebut berkolaborasi untuk membangkitkan kembali pengrajin monel di Kabupaten Jepara.
LPS dan CSEL UI menilai, bahwa ini merupakan momen tepat bagi mereka untuk bangkit kembali, dan memilih kelompok usaha ini untuk bersama membangkitkan kejayaan Desa Kriyan sebagai sentra produsen model di Indonesia.
Melalui program LPS Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS memberikan program pendampingan kewirausahaan digital khusus membantu bagaimana UMKM Monel dan asesoris sejenis dapat mengadopsi kemajuan TIK/digital guna mendukung kemajuan usaha.
Setelah mengikuti program ini para UMKM monel diharapkan dapat memahami pentingnya TIK, menerapkan digital marketing bagi usahanya guna memperluas pasar dan peningkatan omzet.
Selama dua hari LPS Peduli dan tim CSEL-SKSG Universitas Indonesia memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM monel dan asesoris.
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung pada 15 -16 Mei di Hotel Syailendra Kabupaten Jepara. Hadir membuka kegiatan Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Samiadji, Prof Roy Darmana Ketua CSEL UI, Dr. Ekawati Rahayu Ningsih Pakar Digital, Praktisi UMKM Ekspor Ibu Yanti dan Bapak Taufiq, serta narasumber lain dari CSEL UI yakni Vivi Kartika, serta Bapak Nasihin.
Pada kegiatan ini juga pihak edukasi LPS yang diwakilkan Randi menjelaskan pentingnya menabung secara aman.
Banyak materi yang diberikan selama dua hari pelatihan, diantaranya adalah: membangun mindset wirausaha, karakter wirausaha, budaya dan etika kewirausahaan di era digital, pentingnya adopsi digital bagi UMKM, digital marketing, penggunaan aplikasi POS guna efisiensi transaksi, dan sebagainya.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para pelaku UMKM di mana para pelaku UMKM nantinya dapat menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan ini dengan beradaptasi dengan dunia digital sehingga usahanya dapat lebih maju dan berkembang.
Menurut Andi, salah satu peserta, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha monelnya. Ada perhiasan juga ukiran nama yang dibuat seperti bros. Belakangan ini, bros nama model tersebut sedang diminati oleh pelanggannya. Ia juga kerap menerima pesanan. Produknya bahkan sempat dipesan dari Malaysia. Andi dan peserta lain sangat senang dan berterimasih kepada penyelenggara akan suksesnya kegiatan pelatihan ini di Jepara.
Artikel Terkait
Bacaan Doa Berangkat dan Pulang Haji Agar Diberi Keselamatan dan Kelancaran Selama Menjalankan Ibadah
Ini 4 Ciri Haji Mabrur yang Wajib Jemaah Ketahui agar Mendapat Pahala
Suhu Udara di Madinah Capai 41 Derajat Celcius, Jemaah Lansia Diminta Batasi Aktivitas di Luar Ruangan
Baru Mendarat di Madinah, Jemaah Haji Asal Jakarta Alami Masalah Gangguan Keseimbangan
Simak 8 Panduan bagi Jemaah Haji Indonesia saat Beribadah di Masjid Nabawi Madinah
Top! Raja Salman Telah Salurkan Bansos Rp1 Triliun untuk Indonesia
Terbagi Lima Kloter, 1.278 Jemaah Calon Haji Kabupaten Kudus Jateng Siap Berangkat ke Tanah Suci
Kabar Duka dari Madinah, Jemaah Asal Demak Jateng Meninggal Dunia