Jakarta Masuk Daftar Kota Termahal Dunia 2025, Jadi Sorotan Global

Hajiumrahnews.com – Jakarta resmi tercatat dalam daftar 25 kota termahal di dunia pada 2025, menempati urutan ke-18. Data tersebut berasal dari Global Wealth and Lifestyle Report 2025 yang diterbitkan oleh bank asal Swiss, Julius Baer Index, yang menilai biaya hidup eksklusif di berbagai kota besar dunia.

Meskipun posisi Jakarta turun empat peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, fakta ini tetap memicu perhatian mengenai tingginya biaya hidup di ibu kota Indonesia. Selain ekspatriat, kalangan lokal juga merasakan tekanan dari biaya transportasi, hunian, dan konsumsi tinggi di Jakarta.

Jakarta menjadi kota paling mahal di Indonesia karena beberapa faktor utama:

  • Biaya sewa dan harga properti: Hunian di pusat kota menuntut biaya tinggi dan terus meningkat.

  • Konsumsi tinggi masyarakat: Kecenderungan pembelian barang impor dan gaya hidup urban memperburuk pengeluaran bulanan.

  • Standar harga dalam mata uang asing: Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar membuat harga barang global terasa lebih mahal bagi warga lokal CNN Indonesia.

Menurut data Expatistan, biaya hidup seorang lajang di Jakarta diperkirakan mencapai lebih dari Rp 22 juta per bulan, sedangkan untuk keluarga empat orang bisa mencapai sekitar Rp 41 juta per bulan.

Pengukuran oleh Julius Baer Index fokus pada gaya hidup mewah—penghitungan yang biasanya digunakan oleh warga ekspatriat dengan standar tinggal yang setara kota maju. Meski demikian, efeknya terasa juga pada masyarakat lokal yang menuntut kemudahan akses terhadap layanan kehidupan urban modern. Jakarta berada dalam jajaran kota berbiaya tinggi lainnya seperti Singapura, London, Hong Kong, dan Zurich.

Jakarta sebagai pusat ekonomi ASEAN menyediakan kesempatan besar. Sebagai kota dengan kekuatan ekonomi mentah lebih dari Rp 3.442 triliun (US$ 225 miliar) dan GDP per kapita sekitar Rp 322 juta, metropolis ini terus menarik migrasi dari berbagai daerah Indonesia.

Namun tingginya biaya hidup menjadi tantangan bagi kesejahteraan warga, terutama mereka yang tinggal di pinggiran Jakarta atau masuk dalam komuter metropolitan. Tidak hanya soal pendapatan, akses terhadap layanan publik, perumahan yang layak, serta keamanan hak hidup layak menjadi sorotan.

Masuknya Jakarta dalam daftar kota termahal dunia 2025 menempatkan kota ini dalam sorotan global mengenai ketimpangan biaya hidup dan daya beli. Meskipun menawarkan peluang ekonomi besar, Jakarta juga menghadapi tantangan serius terkait keseimbangan antara kemajuan dan keberlanjutan sosial.

Warga dan pemangku kepentingan di kota ini kini perlu bersinergi menekan biaya hidup tanpa mengorbankan kualitas layanan dan kenyamanan urban. Pola hidup hemat, kebijakan publik yang pro-rakyat, dan peningkatan infrastruktur menjadi kunci untuk menjadikan Jakarta lebih inklusif dan berdaya.