Hajiumrahnews.com – Seorang jemaah dari Mesir ditangkap oleh aparat keamanan Arab Saudi di Masjidil Haram, Makkah, setelah mengibarkan bendera Palestina di dekat Ka'bah disertai seruan solidaritas kepada rakyat Gaza. Insiden ini terjadi pada Senin, (28/07) waktu setempat, dan memicu debat luas mengenai pembatasan politik di tempat suci.
Dalam rekaman video yang viral, jemaah tersebut terdengar berteriak:
“The children of Gaza are dying. O Muslims!”
Ia juga mengungkapkan frasa “Wa Islamah!” sebagai seruan keprihatinan terhadap penderitaan Gaza.
Hanya dalam hitungan detik setelah seruan tersebut, petugas Saudi segera menghentikannya dan melakukan penangkapan di lokasi.
Sebelumnya, Arab Saudi secara tegas melarang semua bentuk ekspresi politik di dalam Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi selama ibadah haji dan umrah. Larangan termasuk membawa bendera nasional dan slogan politik. Otoritas Saudi menyebut pembatasan ini penting untuk menjaga kesucian dan ketertiban ritual ibadah, meskipun kritik internasional menyebutnya sebagai cara untuk membungkam solidaritas pro-Palestina.
Akses video ke publik juga menyoroti respons cepat aparat terhadap pengibaran simbol politik. Beberapa pengamat menilai tindakan terhadap jemaah ini mencerminkan atmosfer yang semakin ketat dalam menanggulangi solidaritas publik terhadap Palestina di situs Islam paling suci.
Insiden ini kembali menegaskan bahwa pembatasan ekspresi politik — terutama yang bernilai simbolis seperti bendera — sangat dibatasi di ruang ibadah umat Islam di Saudi. Pertanyaan kini muncul: apakah ketenangan spiritual harus mengalah pada kebebasan berbicara, ataukah ibadah tetap menjadi zona bebas politik?