
Hajiumrahnews.com — Keputusan Amerika Serikat (AS) menolak memberikan visa kepada delegasi Palestina untuk menghadiri sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuai protes keras dari dunia Arab dan Islam.
Dalam pernyataan resmi, Komite Menteri Arab-Islamic tentang Gaza menyampaikan penyesalan mendalam atas langkah Departemen Luar Negeri AS tersebut. Komite mendesak Washington untuk segera mempertimbangkan kembali dan membatalkan keputusan yang dinilai bertentangan dengan prinsip diplomasi internasional.
Komite menekankan, AS semestinya menghormati kewajiban berdasarkan Perjanjian Markas Besar PBB, yang mewajibkan negara tuan rumah memfasilitasi akses bagi seluruh delegasi. “Keputusan ini melemahkan posisi positif Otoritas Nasional Palestina dan komitmennya terhadap perdamaian,” demikian pernyataan Komite, dikutip dari Saudi Gazette.
Selain itu, Komite juga menegaskan pentingnya mendukung Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam melanjutkan reformasi pemerintahan serta komitmen melawan kekerasan, ekstremisme, dan terorisme. Mereka memperingatkan, melemahkan Otoritas Palestina justru akan merusak upaya perdamaian dan memperpanjang konflik.
Di sisi lain, Palestine Chronicle melaporkan bahwa saluran 12 Israel mengungkap dokumen militer internal yang mengakui kegagalan Operasi Gideon’s Chariots di Gaza. Sementara itu, Brigade Qassam untuk pertama kalinya merilis foto pemimpin senior mereka yang gugur sejak 7 Oktober, termasuk Mohammed Deif dan Mohammed Sinwar, beberapa jam setelah Israel mengklaim menargetkan juru bicara Abu Obeida.
Sejak 7 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat 63.459 orang tewas dan 160.256 lainnya terluka, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Angka ini memperlihatkan eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza.