
Hajiumrahnews.com — Ruang utama Aljazera Hall Jakarta pada Selasa, 4 November 2025, menjadi saksi lahirnya wadah kolaboratif baru dalam dunia industri haji dan umrah nasional: Asosiasi Ekosistem Pariwisata Penyelenggara Travel Umrah Haji Republik Indonesia (ASTAGATRA RI).
Organisasi ini resmi dideklarasikan bersamaan dengan Rapat Pengurus Nasional Perdana yang dihadiri oleh ratusan pelaku usaha lintas sektor haji, umrah, pariwisata halal, dan ekonomi kreatif.
ASTAGATRA RI dipimpin oleh Ketua Umum Rizky Sembada, S.E., M.M., M.Ps., seorang profesional muda yang dikenal aktif dalam pengembangan ekosistem wisata halal dan digitalisasi industri perjalanan ibadah di Indonesia.
Nama ASTAGATRA RI mencerminkan semangat besar untuk membangun wadah bersama lintas sektor—menghubungkan penyelenggara haji dan umrah, pariwisata, transportasi, hotel, produk halal, logistik, perbankan syariah, hingga pelaku UMKM dan ekonomi kreatif—dalam satu ekosistem bisnis terintegrasi.
“Kita ingin industri haji dan umrah tumbuh sehat, berkeadilan, dan saling melindungi. ASTAGATRA RI bukan hanya asosiasi administratif, tapi ekosistem kebersamaan,” ujar Rizky Sembada dalam sambutannya.
Acara deklarasi dihadiri oleh 75 Pengurus DPP, 5 anggota Dewan Pakar, dan 15 Pengurus DPD dari berbagai provinsi. Hingga hari pelaksanaan, tercatat 500 pelaku usaha telah mengisi formulir keanggotaan resmi melalui tautan digital yang disiapkan panitia.
ASTAGATRA RI memiliki empat misi utama yang menjadi dasar gerak organisasinya:
Membangun sistem kolaboratif lintas sektor yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Menguatkan literasi hukum, perpajakan, digitalisasi, dan perlindungan usaha bagi seluruh anggota.
Mendorong sinergi dengan Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) serta empat kementerian strategis lainnya: Pariwisata, Perhubungan, Ekonomi Kreatif, dan Pangan.
Menjadi wadah advokasi dan penguatan SDM agar industri tumbuh sehat dan berkeadilan.
Rizky Sembada menegaskan bahwa ASTAGATRA RI siap menjadi bagian penting dari transformasi tata kelola industri haji dan umrah nasional.
“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton. ASTAGATRA RI ingin menjadi bagian aktif dari perubahan besar dalam tata kelola industri haji dan umrah, baik di dalam maupun luar negeri,” tegasnya.
Dalam sesi bertajuk “Why ASTAGATRA Matters”, panitia pengarah menjabarkan delapan alasan strategis bagi pelaku usaha untuk bergabung dalam ASTAGATRA RI — bukan sebagai kewajiban hukum, tetapi sebagai langkah moral dan strategis membangun ekosistem bersama:
Ekosistem Bisnis Nasional Terpadu – Wadah lintas sektor: travel, hotel, maskapai, logistik, produk halal, dan ekonomi kreatif.
Selaras dengan 5 Kementerian Strategis – Bergerak bersama Kemenhaj, Kemenpar, Kemenhub, Kemekraf, dan Kemenpangan.
Perlindungan & Advokasi Nyata – Anggota mendapat pendampingan hukum, audit internal, dan advokasi profesional.
Akses ke 70.000 Desa APDESI – Membuka peluang distribusi dan penetrasi pasar hingga tingkat desa.
Akses Bisnis & Proyek Nasional – Kolaborasi langsung dalam konsorsium hotel, katering halal, transportasi jamaah, dan logistik nasional.
Kolaborasi & Skala Usaha Luas – Peluang investasi, ekspor–impor, dan pengembangan ekonomi syariah lintas sektor.
Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas – Pelatihan berkala tentang digital marketing, keuangan, legal compliance, hingga business coaching.
Gerakan Kemandirian Ekonomi Umat – Menguatkan industri haji dan umrah yang dikelola oleh umat, untuk umat, dan membawa keberkahan bagi bangsa.

Sebagai organisasi baru, ASTAGATRA RI menegaskan komitmennya menjadi bagian dari transformasi industri haji dan umrah menuju sistem yang lebih efisien, profesional, dan terintegrasi.
Rizky Sembada menutup acara dengan pesan optimistis:
“Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pelaku industri untuk membangun tata kelola yang lebih transparan, modern, dan berkeadilan.”
Deklarasi ASTAGATRA RI menandai lahirnya kekuatan baru dalam ekosistem industri perjalanan ibadah dan wisata halal Indonesia. Dari ruang Aljazera Jakarta, gema semangat itu terdengar lantang: “Bersatu dalam ekosistem, kuat dalam kolaborasi, dan maju dalam keberkahan untuk umat dan bangsa.”
Untuk bergabung dalam ASTAGATRA RI, pelaku usaha dapat menghubungi Sekretariat DPP melalui: Contact Person: Ninik Irawan: 0812-8000-916 atau Erwin Abu Yahya: 0812-1201-1239 dan melalui Link Pendaftaran: https://s.id/memberAstagatraRI