Wamenhaj Uji Coba Cincin Pintar Pemantau Kesehatan Haji

Hajiumrahnews.com — Wakil Menteri Haji dan Umrah RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan pentingnya istithaah kesehatan sebagai fondasi utama penyelenggaraan haji nasional. Pernyataan tersebut disampaikan pada peringatan satu dekade Perhimpunan Dokter Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) di Sentul, Bogor, Sabtu (22/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Dahnil menjajal smart ring, cincin pintar yang diperkenalkan Perdokhi sebagai alat pemantau kesehatan jamaah. “Ini istitha'ah kesehatan, untuk mengukur kesehatan. Saya belum tahu detail fungsinya apa, tetapi berbagai inovasi terkait perhajian kita dukung, terutama kesehatan haji. Karena isu kesehatan haji itu menjadi isu utama,” ujar Dahnil sambil memperlihatkan perangkat di jarinya.

Menurut Dahnil, pemerintah mendorong dua agenda besar untuk memastikan kesiapan jamaah. Pertama, edukasi kesehatan yang ia sebut sebagai “manasik kesehatan,” agar calon jamaah memahami kesiapan fisik jauh sebelum keberangkatan. “Kuota haji ini kita ubah beberapa kebijakannya supaya tahunnya semuanya sama, sehingga istitha'ah kesehatan bisa dipersiapkan lebih panjang,” kata Dahnil.

Perdokhi Dorong Riset untuk Kebijakan Kesehatan Haji

Agenda kedua ialah memperluas keterlibatan asosiasi kesehatan dalam riset-riset perhajian. Menurut Dahnil, penelitian diperlukan agar aspek kesehatan jamaah menjadi mainstream dalam penyusunan kebijakan nasional. “Riset ini penting agar kesehatan haji menjadi isu utama dalam kebijakan nasional,” ujarnya.

Ketua Umum PP Perdokhi, dr Syarief Hasan Lutfie, menuturkan bahwa smart ring yang diluncurkan bukanlah perangkat elektronik semata, melainkan sarana edukasi bagi jamaah agar memahami kondisi kesehatan mereka secara mandiri. “Ini indikator bahwa kesehatan dimulai dari diri sendiri. Supaya mereka tahu, mampu haji atau tidak. Bukan menunggu keputusan pemerintah,” jelas dr Syarief.

Ia mengatakan masih banyak calon jamaah yang tersinggung ketika dinyatakan tidak memenuhi istithaah, padahal dari sisi fisik maupun mental mereka belum siap menghadapi rangkaian ibadah yang berat. “Haji itu perlu fisik yang bagus, kemampuan ilmiah, mental, dan spiritual. Smart ring membantu jamaah melihat kondisi mereka sendiri, jujur dari data,” ucapnya.

Fitur Smart Ring: Dari VO2max hingga Peringatan Dini Risiko Kesehatan

Smart ring yang dikembangkan Perdokhi bekerja terintegrasi dengan aplikasi Android untuk memantau kondisi jamaah secara real-time. Perangkat ini dilengkapi fitur pemantauan VO2max, ketahanan jantung dan paru, deteksi kekuatan otot, aktivitas harian, pengukuran denyut nadi, tingkat kelelahan, serta pemantauan gula darah.

Cincin tersebut juga menyediakan peringatan dini terhadap risiko kesehatan, pengingat zikir dan shalat malam, serta deteksi kecemasan berbasis pola detak jantung. “Dengan smart ring, jamaah bisa mengetahui apakah dirinya mampu berjalan jauh atau membutuhkan intervensi medis lebih awal,” terang dr Syarief.

Inovasi ini diharapkan menjadi terobosan dalam meningkatkan keselamatan jamaah, sekaligus memperkuat budaya literasi kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.