Wamenhaj Dahnil Siap Mubahalah Soal Dugaan Permainan Penunjukan Syarikah

Hajiumrahnews.com — Penunjukan dua syarikah sebagai penyedia layanan jamaah haji reguler 1447 H/2026 M kembali memicu polemik di media sosial. Menteri Haji dan Umrah RI, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), bersama Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, dituduh bermain dalam proses penetapan penyedia layanan tersebut.

Menanggapi tudingan tersebut, Dahnil menegaskan tidak ada praktik permainan ataupun intervensi dalam proses seleksi. Ia menyebut dirinya dan Gus Irfan siap menempuh mubahalah untuk membuktikan integritas mereka.

“Kalau saya dan Gus Irfan ada permainan atau korupsi dalam penunjukan dua syarikah, kami siap mubahalah. Kita mubahalah saja,” ujar Dahnil saat membuka Mukernas Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) di Jakarta, Selasa, 25 November 2025.

Makna Mubahalah dan Sikap Terbuka Kemenhaj

Dahnil menjelaskan bahwa mubahalah merupakan sumpah di bawah Al-Qur’an yang mempertemukan penuduh dan tertuduh. Dalam prosesi itu, pihak yang berbohong siap menerima laknat Allah SWT dan penderitaan di dunia maupun akhirat.

Kalau percaya Tuhan, kita mubahalah saja. Kami yang menderita dunia akhirat atau Anda yang menuduh kami yang menderita dunia akhirat,” katanya menegaskan.

Menurut Dahnil, langkah ini menjadi bentuk kesungguhan Kemenhaj dalam menjaga transparansi pada setiap keputusan strategis, termasuk proses pemilihan syarikah yang melibatkan banyak pihak.

Proses Seleksi Dinilai Ketat dan Terbuka

Dahnil memastikan tidak ada cawe-cawe atau upaya mengatur penunjukan dua syarikah tersebut. Ia menjelaskan bahwa ratusan syarikah mengikuti lelang di Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah untuk menjadi penyedia layanan jamaah haji 2026.

Setelah melalui analisis penawaran, evaluasi kemampuan layanan, hingga proses negosiasi, Kemenhaj menetapkan dua syarikah yang dinilai memenuhi standar pelayanan dan kesiapan teknis.

Syarikah yang terpilih adalah Rakeen Mashariq Al Mutamayyizah dan Al Bait Guest, dua perusahaan yang juga bertugas pada penyelenggaraan haji tahun 2025.

Dahnil mengingatkan bahwa tuduhan serupa pernah muncul ketika delapan syarikah ditunjuk pada musim 2025. Saat itu muncul narasi bahwa banyak pihak “menikmati bagian”. Karena itu ia menilai narasi serupa kembali digaungkan meskipun kali ini hanya dua syarikah yang terlibat.