Indonesia Pertahankan Peringkat 3 Ekonomi Islam Terbesar Dunia, Malaysia No. 1


Hajiumrahnews.com – Indonesia kembali menempati posisi ketiga dalam daftar negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia, menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 yang dirilis oleh DinarStandard bekerja sama dengan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).

Dalam laporan tersebut, Indonesia mencatat skor indeks sebesar 128, meski masih berada di bawah Malaysia yang mempertahankan posisi pertama (157 poin) dan Arab Saudi di posisi kedua (131 poin). Di bawah Indonesia, negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Kuwait, Turki, Yordania, dan Qatar melengkapi sepuluh besar.

SGIE Report 2024/2025 yang diluncurkan di Jakarta pada (07/08), mengusung tema “From Crisis to Catalyst: Evolving Islamic Economy Opportunity”, dan menyoroti potensi ekonomi syariah global di tengah tantangan krisis dunia. Laporan ini memetakan kinerja 81 negara berdasarkan enam sektor utama ekonomi syariah: makanan halal, keuangan syariah, pariwisata ramah Muslim, kosmetik dan obat-obatan halal, fesyen Muslim, dan media dan rekreasi halal.

Secara rinci, performa Indonesia dalam setiap sektor dinilai cukup solid, meski beberapa aspek masih membutuhkan peningkatan untuk mengejar ketertinggalan dari Malaysia dan Arab Saudi. Sektor makanan halal dan keuangan syariah tetap menjadi andalan Indonesia, didukung oleh pertumbuhan industri halal dalam negeri dan regulasi yang lebih kondusif.

Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Sapta Nirwandar, menyebut bahwa meskipun posisi Indonesia stagnan di peringkat tiga, namun capaian ini tetap menunjukkan konsistensi dan peluang besar untuk peningkatan. “Kita punya bonus demografi, sumber daya, serta komitmen regulasi. Tinggal bagaimana kita memperkuat ekosistem halal dan meningkatkan nilai tambah sektor riil berbasis syariah,” ungkap Sapta dalam sesi diskusi peluncuran.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas juga menegaskan bahwa arah kebijakan penguatan ekonomi syariah telah diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, dan menjadi bagian dari RPJPN 2025–2045.

SGIE Report selama satu dekade terakhir telah menjadi referensi penting bagi berbagai negara dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi syariah, termasuk Indonesia yang menargetkan posisi pertama dalam waktu dekat.

Melalui berbagai kolaborasi lintas kementerian, lembaga, industri, dan komunitas halal, Indonesia terus berupaya memperkuat ekosistem ekonomi Islam menuju visi besar sebagai pusat ekonomi syariah dunia.