
Hajiumrahnews.com – Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi resmi melanjutkan pembahasan mengenai realisasi investasi senilai 27 miliar dolar AS atau sekitar Rp448 triliun. Pertemuan digelar di Jakarta, Jumat (17/10/2025), antara Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah H. Amodi.
“Dahulu pada saat Pak Prabowo berkunjung ke Kerajaan Arab Saudi, ada komitmen 27 miliar dolar dari Kerajaan kepada Indonesia. Itu harus kita realisasikan bersama-sama,” ujar Dody.
Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas potensi investasi strategis, termasuk proyek-proyek infrastruktur, energi, dan kawasan industri, yang dinilai bisa menjadi pintu masuk kerja sama ekonomi baru antara kedua negara.
“Saya pikir ini bagus untuk mempererat hubungan kedua negara agar semakin saling mendukung dari tahun ke tahun,” tambah Dody.
Sementara itu, Duta Besar Faisal Abdullah H. Amodi menyambut positif ajakan tersebut dan menegaskan kesiapan negaranya untuk menindaklanjuti komitmen investasi besar itu.
“Kami siap meningkatkan kerja sama di berbagai level, terutama di bidang infrastruktur dan pengembangan kawasan industri, sebagaimana yang telah disampaikan Bapak Menteri,” kata Faisal.
Menanggapi rencana tersebut, Presiden Indonesia–Saudi Arabia Business Council (ISABC) sekaligus Founder dan CEO Gaido Group, Muhammad Hasan Gaido, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif investasi ini.
“Kami sangat mendukung langkah strategis ini karena akan memperkuat hubungan bilateral yang selama ini sudah baik. Realisasi investasi ini penting untuk mendorong kerja sama ekonomi kedua negara, baik di bidang investasi, perdagangan, maupun pariwisata,” ujar Hasan Gaido.
Komitmen investasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), di Istana Al-Salam, Jeddah, pada 2 Juli 2025. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat memperluas kerja sama strategis di berbagai sektor, termasuk kesehatan, layanan haji dan umrah, serta pengembangan teknologi dan SDM medis.
Langkah ini diharapkan menjadi babak baru hubungan ekonomi Indonesia–Arab Saudi, sekaligus memperkuat posisi kedua negara sebagai mitra strategis di kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara.