Ismail Abu Hatab Jadi Jurnalis Palestina ke-186 Tewas Dibunuh Tentara Israel yang Ledakan Kafe di Gaza

Hajiumrahnews.com – Serangan udara yang dilancarkan tentara Israel (IDF) terhadap sebuah kafe di tepi pantai Kota Gaza, Palestina, menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai puluhan lainnya. Insiden tragis ini terjadi pada Senin (1/7/2025) waktu setempat dan menuai kecaman luas atas serangan terhadap warga sipil.

Kafe Al-Baqa yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan tanpa peringatan. Menurut saksi mata, ledakan datang tiba-tiba dari udara, mengguncang area seperti gempa. "Tanpa peringatan, tiba-tiba, sebuah pesawat tempur menghantam tempat itu, mengguncangnya seperti gempa bumi," ungkap Ali Abu Ateila, salah satu penyintas yang berada di dalam kafe saat kejadian.

Fares Awad, Kepala Layanan Darurat dan Ambulans Kementerian Kesehatan di Gaza, mengonfirmasi jumlah korban. “Sebanyak 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat serangan tersebut,” ujarnya.

Kafe Al-Baqa dikenal sebagai salah satu dari sedikit tempat makan yang masih beroperasi di tengah blokade ketat selama lebih dari 20 bulan agresi Israel di Gaza. Selain menjadi tempat makan, kafe ini juga berfungsi sebagai ruang publik bagi warga Gaza yang mencari akses internet dan sumber listrik untuk mengisi daya ponsel mereka.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak tubuh-tubuh korban yang bersimbah darah tergeletak di lokasi kejadian. Mereka yang terluka tampak dievakuasi dengan fasilitas darurat seadanya, sebagian hanya ditutupi selimut.

Salah satu korban tewas yang menjadi sorotan adalah jurnalis Palestina, Ismail Abu Hatab. Pewarta foto ini sebelumnya pernah terluka saat meliput serangan Israel ke Gaza pada 2023. Dengan kematian Hatab, jumlah jurnalis Palestina yang tewas sejak awal agresi Israel pada 27 Oktober 2023 kini mencapai 186 orang.

Menurut data dari Komite Perlindungan Jurnalis, selain jumlah korban jiwa, sebanyak 86 jurnalis Palestina saat ini juga ditahan oleh tentara Israel. Fakta ini semakin memperkuat kekhawatiran dunia internasional atas perlakuan terhadap media di wilayah konflik.

Tidak lama setelah pengeboman kafe, serangan udara Israel dilaporkan terus berlanjut. Setidaknya empat sekolah di Gaza utara kembali menjadi sasaran serangan, memperparah penderitaan warga sipil yang masih bertahan di wilayah tersebut.