
Hajiumrahnews.com — Kementerian Agama (Kemenag) RI akan mencatat sejarah baru dengan menggelar perayaan Natal bersama untuk pertama kalinya pada 20 Desember mendatang. Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar mengumumkan hal tersebut dalam kegiatan bertema “Sea Light: Christmas, Loving God, Harmony and Humanity Together” bersama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen di Jakarta.
Menag menegaskan bahwa penyelenggaraan Natal ini merupakan wujud nyata komitmen Kemenag dalam menjaga kerukunan nasional. Ia menggambarkan Indonesia sebagai anugerah yang harus dijaga dari berbagai potensi perpecahan.
“Indonesia ini adalah lukisan yang paling indah di muka bumi ini. Jangan ada yang mengacak-acak lukisan Tuhan,” ujar Nasaruddin dalam sambutannya, Ahad (23/11/2025).
Ia menilai kerukunan menjadi syarat mutlak bagi stabilitas dan kemajuan bangsa. Banyak negara kaya, katanya, gagal menikmati kekayaannya karena konflik internal yang tidak kunjung usai.
“Tanpa kerukunan tidak ada artinya semuanya itu,” ujar Menag.
Nasaruddin menjelaskan bahwa hingga kini, perayaan Natal di lingkungan pemerintahan biasanya diadakan secara sektoral oleh komunitas Kristen atau Katolik. Sementara itu, Kemenag sebagai instansi yang menaungi seluruh agama belum pernah menyelenggarakan Natal sebagai institusi.
“Masak kementerian-kementerian lain melakukan Natal bersama, Kementerian Agama enggak? Selama ini kan Natal Kristen, Natal Katolik. Tapi Natal Kementerian Agama-nya enggak. Nah tahun ini kita akan membuat sejarah,” katanya.
Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, ia menegaskan bahwa langkah ini tidak bertujuan menyamakan keyakinan, melainkan sebagai ekspresi penghormatan dan dukungan terhadap kerukunan antarumat beragama.
Menag menambahkan bahwa toleransi merupakan nilai universal yang diapresiasi oleh seluruh agama. Prinsip itu pula yang menjadi dasar penyelenggaraan Natal bersama oleh Kemenag tahun ini.
“Selama kita konsisten dengan toleransi ini, maka tidak akan ada masalah. Dan ini dihalalkan semua agama. Tidak ada agama yang tidak senang dengan toleransi,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa salah satu faktor terpenting yang menjaga Indonesia tetap damai adalah keberadaan Kementerian Agama yang memfasilitasi hubungan harmonis antarumat.
“Kata kunci untuk merukunkan bangsa ini adalah Kementerian Agama. Karena itu, saya mohon betul kita di Kementerian Agama harus kompak,” kata Nasaruddin.
Kegiatan Natal bersama ini diharapkan menjadi pijakan baru dalam memperkuat atmosfer persaudaraan, keharmonisan, dan penghormatan antarumat beragama di Indonesia.