Hajiumrahnews.com – Otoritas Keamanan Arab Saudi menangkap sebanyak 17.863 penduduk ilegal dalam operasi inspeksi yang digelar di seluruh wilayah kerajaan antara tanggal (06/26) hingga (07/02). Operasi tersebut dilaksanakan oleh pasukan keamanan bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah terkait, sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Sabtu (07/06).
Dari jumlah tersebut, 10.746 orang merupakan pelanggar Undang-Undang Kependudukan, 4.362 pelanggar Undang-Undang Keamanan Perbatasan, dan 2.755 pelanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Kementerian mencatat, sebanyak 8.051 penduduk ilegal telah dideportasi. Sementara itu, 6.839 pelanggar lainnya tengah dalam proses memperoleh dokumen perjalanan melalui misi diplomatik negaranya masing-masing, dan 2.392 orang sedang menyelesaikan proses reservasi perjalanan untuk pemulangan.
Dalam periode yang sama, 1.507 orang ditangkap saat mencoba menyusup masuk ke wilayah Kerajaan Arab Saudi secara ilegal. Dari jumlah tersebut, 33% berasal dari Yaman, 65% dari Ethiopia, dan 2% dari kewarganegaraan lain. Selain itu, sebanyak 26 orang juga ditangkap karena memberikan bantuan berupa transportasi, tempat tinggal, atau pekerjaan kepada para pelanggar tersebut.
Saat ini, tercatat 13.362 penduduk ilegal—terdiri dari 11.874 pria dan 1.488 wanita—sedang menjalani berbagai tahapan proses hukum sebagai bagian dari langkah penegakan sanksi.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi kembali mengingatkan masyarakat bahwa siapa pun yang memfasilitasi masuknya orang secara ilegal ke wilayah Kerajaan, mengangkut mereka, memberikan tempat tinggal, atau bantuan dalam bentuk apa pun, dapat dikenakan hukuman penjara hingga 15 tahun dan denda hingga 1 juta riyal Saudi. Kendaraan atau properti yang digunakan dalam pelanggaran tersebut juga akan disita.
Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan setiap kasus pelanggaran dengan menghubungi nomor 911 untuk wilayah Makkah, Riyadh, dan Provinsi Timur, serta 999 atau 996 untuk wilayah lainnya di Arab Saudi.
Sumber: Saudi Gazette, 6 Juli 2025.