Relawan MER-C Laporkan RS Indonesia di Gaza Masih Dijaga Tentara Israel

Hajiumrahnews.com — Relawan lokal Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melaporkan situasi terkini di sekitar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, yang hingga kini masih berada di bawah pengawasan ketat tentara Israel.

Pasca gencatan senjata resmi diberlakukan pada Jumat (10/10/2025), relawan lokal MER-C yang tinggal di wilayah Gaza Utara meninjau langsung kondisi RS Indonesia, yang sebelumnya terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan udara dan evakuasi paksa oleh militer Israel.

“Saya hanya bisa masuk ke Wisma Joserizal Jurnalis dari arah selatan karena adanya tank-tank Israel dan tembakan yang belum berhenti,” ujar relawan MER-C dilansir dari  Republika.co.id, Kamis (16/10/2025).

Relawan tersebut menambahkan bahwa kondisi Wisma Joserizal Jurnalis—akomodasi relawan di area rumah sakit—terlihat rusak berat, dengan dinding berlubang besar dan barang-barang berserakan akibat tembakan dan ledakan.

Meski gencatan senjata telah diumumkan, laporan di lapangan menunjukkan bahwa tentara Israel masih mempertahankan posisi di belakang kompleks rumah sakit, membuat aktivitas relawan dan warga sekitar sangat terbatas.

Sementara itu, pasca gencatan senjata, warga Gaza mulai kembali ke wilayah mereka yang sebelumnya ditinggalkan akibat pertempuran. Banyak yang berjalan kaki atau menggunakan truk untuk melintasi Jalan Salah Al-Din, jalur utama yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Gaza.

Sejumlah bantuan kemanusiaan juga mulai masuk ke wilayah utara, meski distribusinya masih terkendala keamanan dan kerusakan infrastruktur.

RS Indonesia di Gaza, yang dibangun dari donasi masyarakat Indonesia melalui MER-C, telah menjadi simbol solidaritas kemanusiaan Indonesia untuk Palestina. Namun, sejak serangan intensif Israel pada akhir 2024, fasilitas ini beberapa kali mengalami kerusakan parah dan terpaksa menghentikan layanan medisnya.

Misi relawan MER-C di Gaza tetap berlangsung, dengan fokus utama menilai kerusakan fasilitas, menyalurkan bantuan medis, dan mempersiapkan rehabilitasi layanan kesehatan bagi masyarakat Gaza pasca-konflik.

“Kami berharap situasi benar-benar aman agar RS Indonesia bisa segera kembali beroperasi dan melayani warga Gaza,” tutur relawan tersebut.