
Hajiumrahnews.com — Pemerintah menargetkan kontribusi devisa pariwisata meningkat signifikan pada 2026 seiring pergeseran strategi menuju pariwisata berkualitas. Setelah diproyeksikan mencapai US$18,9 miliar tahun ini, target devisa tahun depan ditetapkan di kisaran US$22 hingga US$24,7 miliar.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menjelaskan bahwa peningkatan tersebut merupakan bagian dari transformasi menyeluruh sektor pariwisata. “Tahun depan, pemerintah menargetkan agar pariwisata mampu menyumbang 22 hingga 24,7 miliar dolar AS dalam devisa, utamanya merefleksikan pergerakan paradigma kita ke quality tourism,” ujarnya dalam acara Kadin di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Strategi peningkatan devisa tersebut bertumpu pada dua pilar: peningkatan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) dan kenaikan jumlah kunjungan. Pemerintah menargetkan rata-rata belanja wisman pada 2026 berada di kisaran US$1.372 hingga US$1.404 per kunjungan.
Widiyanti menegaskan bahwa target kunjungan wisman juga terus diperluas. “Pada 2026 kita menargetkan 16 hingga 17,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara, sebelum ditingkatkan menjadi 23,5 juta kunjungan pada 2029,” katanya.
Selain wisman, sektor pariwisata masih ditopang kuat oleh pasar domestik. Tahun ini, perjalanan wisatawan Nusantara diperkirakan mencapai 1,21 miliar perjalanan, melampaui target awal. Angka tersebut diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang.
“Estimasi tahun ini akan mencapai 1,21 miliar perjalanan bahkan sudah melampaui target tahun ini dan tahun depan. Ini record high. Harapannya di tahun 2029, 1,5 miliar perjalanan akan tercapai,” ujarnya.
Pemerintah juga mendorong peningkatan investasi sebagai bagian dari penguatan daya saing. Tahun ini, investasi sektor pariwisata tercatat mencapai US$53,9 miliar dan ditargetkan tumbuh menjadi US$91,3 miliar pada 2029.
Seiring kenaikan investasi, penyerapan tenaga kerja diperkirakan meningkat. Saat ini, pariwisata menopang 25,9 juta pekerja dan diharapkan bertambah menjadi 29 juta pada 2029. Widiyanti menilai tren tersebut menunjukkan peran strategis sektor pariwisata dalam percepatan ekonomi nasional.
Upaya meningkatkan kualitas pariwisata juga tercermin dari perbaikan posisi Indonesia pada Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis World Economic Forum. Pada 2024, Indonesia menempati urutan ke-22, dan pemerintah menargetkan masuk 20 besar pada 2029.
“Dan menuju ke seluruh target tersebut, sangat diperlukan strategi yang koheren, orkestrasi yang rapi, serta skema kolaborasi pemerintah dan dunia usaha,” ungkap Widiyanti.