Hajiumrahnews.com — Tiga anggota jemaah haji Indonesia dilaporkan hilang di Kota Makkah. Kabar ini mencuat setelah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyatakan bahwa mereka belum kembali ke kelompok terbang masing-masing.
Ketiga jemaah tersebut adalah Nurimah (80 tahun) dari Kloter 19 Embarkasi Palembang, Sukardi bin Jakim (68 tahun) dari Kloter 79 Embarkasi Surabaya, dan Hasbullah Ikhsan (73 tahun) dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin. Ketiganya dikenal memiliki riwayat penyakit demensia yang rentan menyebabkan kehilangan orientasi saat berada di lokasi ramai.
Menurut laporan resmi dari PPIH, Nurimah meninggalkan rombongan dua hari setelah tiba di Makkah pada 28 Mei 2025, saat persiapan menuju wukuf aftaruzna (Arafah-Muzdalifah-Mina). Sementara Sukardi terpisah sekitar 29 Mei dan Hasbullah dilaporkan hilang pada dini hari 17 Juni 2025, setelah ia keluar dari hotel tanpa pengawalan.
Kepala Bidang Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi, Harun Arrasyid, menjelaskan bahwa upaya pencarian telah dilakukan secara maksimal. Pihaknya menurunkan dua tim untuk menyisir hotel, rumah sakit, lobi, dan tempat umum di Makkah dan Jeddah. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan syarikah, Konsulat Jenderal RI, serta aparat kepolisian Arab Saudi.
Lebih lanjut, PPIH menegaskan bahwa pencarian tidak mengenal batas waktu. Jika belum ditemukan saat musim haji berakhir, penelusuran akan dilanjutkan melalui perwakilan diplomatik RI di Arab Saudi. Dua jemaah yang hilang sebelum rangkaian wukuf telah dibadalhajikan sehingga ibadah haji mereka tetap dianggap sah oleh syariat.
Pihak PPIH juga mengingatkan keluarga lainnya untuk tetap waspada dan melengkapi intelijen pendukung dalam pencarian. Pencarian simultan akan terus berjalan di kawasan rumah sakit dan area jenazah (Muashyim), dengan dukungan penuh demi memastikan keselamatan tiga jemaah lansia tersebut.
Kasus tiga jemaah hilang ini menyoroti pentingnya pendampingan ekstra bagi lansia, apalagi mereka yang memiliki riwayat demensia. PPIH mengimbau agar agen perjalanan, petugas kloter, dan keluarga meningkatkan koordinasi pengawasan. Semoga ketiganya segera ditemukan dalam keadaan selamat dan bisa melanjutkan rangkaian ibadah maupun pulang ke Tanah Air dengan selamat dan utuh.