Hajiumrahnews.com, Jakarta — Pemerintah Arab Saudi merilis tahapan resmi penyelenggaraan haji 1447 H/2026 M dengan aturan baru yang cukup signifikan. Salah satu perubahan utama adalah penutupan pengajuan visa haji pada 1 Syawal, sehingga setelah Hari Raya Idul Fitri tidak ada lagi penerbitan visa.
Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Firman M. Nur, menyebut kebijakan ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, proses visa haji masih dibuka hingga bulan Zulkaidah. “Artinya, setelah Idul Fitri, tidak ada lagi pengajuan visa haji. Padahal biasanya visa haji masih dibuka sampai bulan Zulkaidah,” kata Firman, Selasa (24/6/2025).
Firman menegaskan, pemerintah Indonesia harus segera merespons kebijakan baru ini agar tidak tertinggal dari jadwal ketat yang ditetapkan Saudi. “Jangan sampai terlambat mengikuti timeline yang sudah ditetapkan Saudi. Jika sampai terlambat, isu pemangkasan kuota haji untuk Indonesia bisa saja terjadi,” ujarnya.
8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah 1446 H)
Penerimaan dokumen persiapan awal dan panduan jemaah
26 Juli 2025 (1 Safar 1446 H)
Data tenda dan transfer dana melalui Masar Nusuk
9–23 Agustus 2025 (15–29 Safar 1447 H)
Konfirmasi pemakaian tenda musim sebelumnya
24 Agustus 2025 (1 Rabiul Awal 1447 H)
Kontrak layanan dasar, hotel, transportasi, dan maskapai
12 Oktober 2025 (20 Rabiul Akhir 1447 H)
Batas akhir pendaftaran haji dan pengunggahan data jemaah
9 November 2025 (18 Jumadil Awal 1447 H)
Penandatanganan kontrak layanan dan pergerakan jemaah
21 Desember 2025 (1 Rajab 1447 H)
Batas pembayaran tenda, hotel, dan transportasi
4 Januari 2026 (15 Rajab 1447 H)
Penyelesaian kontrak paket layanan dasar dan penerbangan
20 Januari 2026 (1 Syaban 1447 H)
Batas transfer dana kontrak layanan hotel/transit
1 Februari 2026 (13 Syaban 1447 H)
Batas akhir kontrak hotel dan transportasi di Nusuk
8 Februari 2026 (20 Syaban 1447 H)
Batas unggah data jemaah haji & mulai penerbitan visa
20 Maret 2026 (1 Syawal 1447 H)
Batas akhir penerbitan visa haji
25 Maret 2026 (6 Syawal 1447 H)
Tahap Pre-Arrival Data
18 April 2026 (1 Dzulqa’dah 1447 H)
Penerimaan tenda & kedatangan awal jemaah di Arab Saudi
Kementerian Agama RI juga telah melakukan koordinasi langsung dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyampaikan bahwa pihak Saudi menekankan pentingnya persiapan sejak dini. “Tahapan itu mulai dari penetapan kuota, lokasi di Masya’ir, kontrak layanan, penentuan jemaah, hingga pelunasan. Ini memang disarankan lebih awal,” kata Hilman usai pertemuan dengan Deputi Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Hasan Munakirah.
Hilman menambahkan, pesan ini akan segera disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. “Tentu kami akan menyampaikan ini kepada stakeholders terkait untuk penyelenggaraan haji 1447 H. Semoga kita semua diberikan kemudahan,” ujarnya.