Menelusuri Sejarah Haji dan Kisah Orang Indonesia Pertama yang Naik ke Tanah Suci

Hajiumrahnews.com — Jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia kini tengah memadati Kota Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Namun, tahukah Anda bagaimana ibadah haji bermula dan siapa orang Indonesia pertama yang melaksanakannya?

Ibadah haji merupakan salah satu ritual tertua dalam sejarah manusia. Tradisinya berakar pada masa Nabi Ibrahim alaihisalam (AS) dan Nabi Ismail AS, bahkan sebagian ahli sejarah meyakini praktik haji telah dikenal sejak zaman Nabi Adam AS. Baitullah atau Ka'bah di Mekkah diyakini sebagai masjid pertama yang dibangun di muka bumi, menjadikannya pusat ibadah bagi umat beriman sejak ribuan tahun silam.

Dalam konteks Indonesia, catatan sejarah menyimpan kisah menarik tentang siapa yang pertama kali menunaikan ibadah haji. Dikutip dari naskah kuno “Carita Parahiyangan”, disebutkan bahwa orang pertama dari Nusantara yang berhaji adalah Bratalegawa, putra kedua Prabu Pangandiparamata Jayadewabrata, penguasa Kerajaan Galuh (1357–1371) di tanah Sunda.

“Dalam naskah Sunda kuno itu disebutkan Bratalegawa telah menunaikan haji jauh sebelum masa kolonial, menunjukkan adanya hubungan spiritual antara Nusantara dan Tanah Suci sejak abad ke-14,” tulis Moh Rosyid (2017) dalam kajiannya.

Meski begitu, sejumlah peneliti memiliki pandangan berbeda. M. Shaleh Putuhena berpendapat pelaksanaan haji oleh orang Indonesia baru berlangsung pada abad ke-16, sedangkan Martin van Bruinessen menulis bahwa praktik haji secara luas mulai terjadi pada abad ke-17.

Menurut Martin, perjalanan haji kala itu bukan perkara mudah. “Moda transportasi yang digunakan masih kapal layar, dan perjalanan menuju Tanah Suci bisa memakan waktu berbulan-bulan,” tulisnya. Risiko pun besar — dari badai laut, wabah penyakit, hingga perompak yang kerap mengancam keselamatan jamaah.

Kondisi tersebut membuat ibadah haji di masa lampau hanya mampu dilakukan oleh kalangan tertentu. Namun, semangat menunaikan rukun Islam kelima tak pernah surut. Setiap keberangkatan menjadi bukti keteguhan iman dan tekad umat Islam Nusantara untuk menyambung jejak spiritual para nabi.

Kini, berabad-abad kemudian, ibadah haji tak lagi sesulit dulu. Transportasi modern dan regulasi yang lebih baik membuat jutaan umat Islam Indonesia dapat berangkat ke Tanah Suci setiap tahun—meneruskan warisan spiritual yang dimulai oleh seorang bangsawan Sunda bernama Bratalegawa.