Zohran Mamdani Menang Telak atas Andrew Cuomo dalam Pilkada Demokrat New York

Hajiumrahnews.com – Zohran Mamdani secara resmi memenangkan pemilihan utama (primary) wali kota New York dari Partai Demokrat, mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo dengan selisih 12 persen suara. Kemenangan mengejutkan ini diumumkan setelah hasil akhir pemungutan suara ranked choice voting dirilis, Selasa (07/02).

Mamdani, seorang anggota Majelis Negara Bagian New York berusia 33 tahun dan dikenal sebagai sosialis demokrat, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan masyarakat. “Selasa lalu, warga Demokrat berbicara jelas: mereka ingin kota yang terjangkau, politik masa depan, dan pemimpin yang berani melawan otoritarianisme,” ujar Mamdani dalam pernyataan resminya.

Meski sebelumnya kurang dikenal, Mamdani membangun kampanye berbasis ide-ide populis seperti transportasi gratis, pembekuan sewa, toko bahan pokok milik negara, serta perpajakan terhadap kaum kaya. Strategi ini terbukti berhasil mengalahkan Cuomo, yang sebelumnya mencoba kembali ke politik setelah pengunduran dirinya akibat skandal pelecehan seksual.

Kemenangan Mamdani telah diprediksi sejak pekan lalu ketika ia memimpin suara, meski harus menunggu tabulasi ulang karena belum mencapai 50% suara untuk menang langsung di sistem ranked choice. Kini ia akan menghadapi calon petahana Eric Adams, kandidat independen Jim Walden, dan kandidat dari Partai Republik Curtis Sliwa dalam pemilu umum.

Mantan Gubernur Cuomo sendiri telah mengakui kekalahan, meski belum menutup kemungkinan maju kembali sebagai calon independen. Juru bicaranya, Rich Azzopardi, menegaskan mereka masih mempertimbangkan langkah selanjutnya. “Ekstremisme dan janji kosong bukan jawaban bagi permasalahan kota ini,” katanya.

Kemenangan Mamdani disebut sebagai gempa politik. Ia dianggap menemukan cetak biru baru bagi Partai Demokrat di tengah kebangkitan Donald Trump. Namun, banyak tokoh partai masih berhati-hati, terutama atas sikap Mamdani terhadap Israel dan label "sosialis demokrat" yang ia sandang.

Mamdani lahir di Uganda dari orang tua keturunan India, pindah ke AS saat berusia tujuh tahun, dan menjadi warga negara AS pada 2018. Jika terpilih, ia akan menjadi wali kota Muslim pertama sekaligus keturunan India pertama di New York City, serta salah satu yang termuda.

Sementara itu, kampanye Cuomo menekankan pada pengalaman panjangnya, terutama dalam isu antisemitisme. Ia juga menolak tuduhan pelecehan yang menjeratnya di masa lalu, menyebutnya sebagai manuver politik.

Dari pihak Partai Republik, kemenangan Mamdani langsung dijadikan bahan serangan. Donald Trump bahkan menyebut, “Dia masih harus memenangkan pertarungan, tapi sejauh ini dia unggul.” Sejumlah pakar politik menilai Partai Republik akan menggunakan Mamdani sebagai contoh "ekstrem kiri" dalam kampanye nasional.

Petahana Eric Adams, yang sempat mundur dari pemilihan primer karena kasus suap yang kini dibatalkan, kembali menghidupkan kampanyenya dan menyebut perlombaan ini sebagai pertarungan antara “kerah biru” dan “sendok perak”. Ia mengkritik Mamdani sebagai sosok radikal yang tak berpengalaman.

“Sekarang bukan saatnya bereksperimen. Kita butuh hasil nyata dan keahlian untuk menjaga keselamatan warga New York,” kata Adams kepada wartawan.