
Hajiumrahnews.com — Syukur Alhamdulillah, prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Pondok Pesantren Modern (PPM) Darel Azhar Rangkasbitung, Lebak, Banten. Dalam ajang bergengsi International Moslem Pencak Silat Championship (IMPSC) 2025, para atlet Darel Azhar berhasil meraih gelar Grand Champion, mengungguli ribuan peserta dari berbagai negara.
Kejuaraan internasional ini diikuti lebih dari 3.500 atlet dari 11 negara, dengan dukungan 500 wasit, juri, dan relawan. Pencapaian ini menjadi catatan bersejarah, mengulang kejayaan satu dekade lalu saat Tasyakkuran 90 Tahun Gontor, ketika Darel Azhar juga menorehkan prestasi serupa.
Emas : 38 medali
Perak : 50 medali
Perunggu : 101 medali
Total 189 medali tersebut diraih dengan semangat juang luar biasa dari para santri dan santriyah. Bagi mereka, IMPSC 2025 bukan hanya arena kompetisi, tetapi juga momentum fenomenal memperingati 100 Tahun Pondok Modern Gontor, yang telah menjadi sumber inspirasi perjuangan para pendiri pesantren.
Sejarah istimewa tercipta melalui Ustadz Reza Hakiki. Sepuluh tahun lalu, ketika masih duduk di kelas V KMI Darel Azhar, ia dinobatkan sebagai Pesilat Terbaik tingkat remaja pada Tasyakkuran 90 Tahun Gontor. Kini, di IMPSC 2025, prestasi itu kembali terulang: Reza meraih gelar Pesilat Terbaik tingkat dewasa.
Meski sempat mengalami cedera bibir robek saat semifinal melawan atlet TNI-AD, Reza tetap sabar dan penuh semangat. Di final, ia tampil menawan melawan pesilat tangguh dari UIN Jakarta, dan keluar sebagai pemenang mutlak. Sosoknya yang simpatik, murah senyum, serta memiliki teknik indah menjadikannya idola baru di arena silat.
Selain Reza, nama-nama lain seperti Ust. Encep dan Ust. Dhany juga kembali mengingatkan pada kiprah Darel Azhar di gelanggang Robithoh saat perayaan 90 Tahun Gontor, ketika hanya ada dua arena tanding. Kini, mereka kembali mencetak sejarah bersama generasi baru.
Prestasi ini diharapkan tidak berhenti sebagai kebanggaan sesaat, tetapi menjadi pijakan melahirkan generasi tangguh: santri-santri berjiwa ksatria, rendah hati, berakhlak, dan siap mengabdikan diri bagi agama, bangsa, dan dunia.
“Semoga Allah Subhānahu wa Ta‘ālā menjadikan para atlet ini pejuang sekaligus pemimpin masa depan, yang akan turut mengukir kejayaan Indonesia Emas 2045.”
— Dr. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM