Pidato Lengkap Prabowo di PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel

Hajiumrahnews.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) yang membahas solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. Pidato ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube United Nations.

Sidang dipimpin bersama oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Pembukaan forum diisi oleh Macron, Pangeran Faisal, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, serta sambutan virtual dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Prabowo mendapat giliran berbicara setelah Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luis Ignacio Lula da Silva, dan Presiden Portugal Marcel Rebelo de Sousa.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik panjang antara Palestina dan Israel. Ia menyerukan agar kekerasan segera dihentikan dan mengecam segala bentuk serangan terhadap warga sipil.

“Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina dan menyerukan agar semua pihak menghormati hak-hak dasar manusia. Solusi dua negara harus diwujudkan demi tercapainya perdamaian,” tegasnya.

Prabowo menyampaikan pidato tersebut dalam bahasa Inggris. Kehadirannya menandai komitmen Indonesia untuk tetap konsisten memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina di forum internasional tertinggi. Berikut adalah terjemahan bahasa Indoensia dari pidato tersebut.

Pidato lengkap Prabowo

Yang terhormat Presiden Prancis Emmanuel Macron, Yang Mulia Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, selaku pimpinan bersama (co-chairs) pertemuan terhormat ini.

Pimpinan sidang, perwakilan sidang PBB yang terhormat, Saya ingin menyampaikan penghargaan dan penghormatan tertinggi kami kepada Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan dan keyakinan mereka dalam musyawarah penting ini.

Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa. Oleh karena itu, hari ini dengan bermartabat kita berkumpul untuk mengemban tanggung jawab sejarah kita.

Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, dan juga tentang kredibilitas PBB.

Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa. Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina.

Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel. Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak.

Yang Mulia,

Negara-negara terkemuka di dunia yang mengambil langkah-langkah prinsip ini, Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar. Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza.

Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian.

Damai, damai sekarang! Damai, segera! Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak.