
Hajiumrahnews.com — Penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 mencatat capaian gemilang. Nilai transaksi selama ajang ini menembus Rp 3,1 triliun, meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2 triliun.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyampaikan, lonjakan tersebut menjadi bukti nyata penguatan ekonomi dan keuangan syariah nasional di tengah perlambatan ekonomi global.
“Alhamdulillah, nilai business matching pembiayaan, perdagangan, dan omset penjualan selama empat hari ISEF ini sudah mencapai Rp 2,6 triliun, dan bila digabung dengan Road to ISEF, totalnya menjadi Rp 3,1 triliun,” ujar Destry dalam sambutan penutupan ISEF 2025 di Ballroom 1, JIEXPO Convention Center, Jakarta, Ahad (12/10/2025).
Dari total capaian tersebut, sekitar Rp 2,5 triliun berasal dari komitmen dan realisasi pembiayaan, Rp 143 miliar dari transaksi perdagangan, serta Rp 8,7 miliar dari omset penjualan langsung selama pameran berlangsung.
ISEF 2025 disebut sebagai festival ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia. Sepanjang pelaksanaannya, tercatat lebih dari 89 ribu pengunjung langsung di JIEXPO, sementara total partisipasi sejak pra-event Road to ISEF mencapai 450 ribu orang.
Kegiatan tahun ini melibatkan 34 kementerian dan lembaga, 30 mitra internasional, serta lebih dari 700 pelaku UMKM dan industri halal. Selama lima hari penyelenggaraan, terdapat 22 forum domestik dan internasional, 28 pameran dan business linkage, 30 talkshow komunitas, serta 20 parade modest fashion show yang menampilkan 1.785 karya desainer nasional.
“Capaian ini menandakan ekonomi syariah semakin mendapat tempat di hati masyarakat dan pelaku usaha, baik dalam maupun luar negeri,” tutur Destry.
Ia menegaskan, keberhasilan ISEF bukan hanya diukur dari nilai transaksi, tetapi juga dari terbangunnya kolaborasi lintas sektor antara BI, kementerian, lembaga, dan masyarakat. Sinergi inilah yang menjadi pondasi ekosistem ekonomi syariah nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Destry menyoroti pentingnya memperkaya instrumen keuangan syariah agar dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional yang kini berkembang pesat.
“PR kita ada di instrumen keuangan syariah. Kita perlu memperkaya produk agar ekonomi syariah yang sudah tumbuh bisa disokong penuh oleh keuangan syariah nasional,” jelasnya.
Penutupan ISEF 2025 turut diwarnai dengan penganugerahan bagi para pemenang kompetisi ekonomi syariah nasional. Destry menekankan bahwa mempertahankan prestasi jauh lebih menantang daripada mencapainya, namun dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Indonesia diyakini mampu menjadi pelopor ekonomi keuangan syariah global.
“Coming together is a beginning, keeping together is progress, working together is success,” tutupnya dengan optimis.